Sabtu, 31 Juli 2010

Mengerikan, Anak Jadi ‘Tameng’ di Jalan

Setiap akhir pekan, kerap dijumpai pengendara sepeda motor yang berboncengan tiga hingga lima orang. Ironisnya, selain orang dewasa, di motor juga terlihat para anak-anak. Komposisinya, dua orang dewasa dan tiga anak-anak, termasuk balita.
Alasan utama orang tua yang membawa anak kecil tersebut karena tingginya biaya transportasi umum. Misal, untuk menempuh perjalanan yang menggunakan tiga kali berganti angkutan umum, seseorang harus merogoh kocek minimal Rp 12 ribu untuk pulang pergi, jika berlima tinggal kalikan saja, hasilnya Rp 60 ribu. Dari sisi efisiensi, waktu tempuh menggunakan angkutan umum bisa dua kali lebih lama dibandingkan menggunakan sepeda motor.Ok, persoalan ekonomi dan efisiensi waktu sepeda motor bisa menjadi solusi. Namun, dari sisi risiko kecelakaan lalu lintas jalan, tentu saja ada perhitungan sendiri.

Setiap Jam Nyawa Melayang ??

Setiap Jam Nyawa Melayang ???
Kecelakaan lalulintas bukan hanya karena human error, Kecelakaan laulintas juga sebagai akibat kebijakan Pemerintah yang hanya berorientasi pada peningkatan PAD tanpa mempertimbangkan kondisi sarana jalan yang sudah semakin tidak memadai, sementara RUU Lalu lintas terlalu muluk, sementara tubuh DepHub sendiri masih sakit. Lalu lintasa adalah masalah yang sering dipandang sebelah mata oleh semua pihak. Kita lebih takut kepada terjadinya kejahatan daripada kecelakaan lalulintas.